nusakini.com--Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan peningkatan pelayanannya terhadap masyarakat. Tak terkecuali pelayanan terhadap masyarakat komunitas nelayan di daerah pesisir Kota Surabaya. Keselamatan dan keamanan kerja nelayan menjadi fokus utama dalam program yang digagas oleh Pemkot Surabaya. 

Acara yang rutin digagas setiap tahunnya ini dihadiri oleh Ditpol Air Polda Jatim, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, dan Kepala BMKG Tanjung Perak. 

Sejak pukul sembilan pagi sebanyak 100 nelayan yang berasal dari kelurahan Wonorejo, Gunung Anyar Tambak, dan Tanjung Perak hadir untuk mengikuti pembinaan ini. Dishub menargetkan semua nelayan yang hadir merupakan nelayan di bawah 7 Gross Tonase (GT). 

Dalam pembinaan kali ini juga disampaikan beberapa pemaparan di antaranya Keselamatan Pelayaran bagi Nelayan oleh Ditpolair Polda Jatim, Peran dan Kedudukan Kantor Kesyahbandaran Tanjung Perak dalam Rangka Menjamin Keselamatan Kapal Konvensi dan Non-Konvensi oleh Kesyahbandaran Tanjung Perak. 

Selain itu terdapat juga materi Informasi Meteorologi untuk Aktifitas Melaut Nelayan oleh BMKG Maritim Tanjung Perak, dan Standar Desain dan Pembangunan Kapal Kecil oleh akademisi dari ITS Ali Yusa Ketua Asosiasi Industri Boat Yard Indonesia. 

Irvan Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya saat diwawancarai menjelaskan bahwa acara ini dilangsungkan guna memberi pengetahuan dan pembinaan rutin kepada para nelayan tentang keselamatan, teknik kapal, teknologi pelayaran, dan antisipasi bencana. "Mengingat akhir-akhir ini cuaca perubahan iklim sangat ekstrim, jadi harus segera diantisipasi," pungkas Irvan. 

Dinas Perhubungan Kota Surabaya juga membagikan pelampung, senter dan plat registrasi kepada para awak nelayan. Plat registrasi ini nantinya digunakan sebagai tanda pengenal pada kapal nelayan yang menandakan bahwa kapal tersebut sudah terdaftar sebagai kapal nelayan wilayah Surabaya. 

Tundjung Iswandaru Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Surabaya menambahkan tidak menutup kemungkinan akan ada rencana pembuatan alat pendeteksi ikan fish finder untuk mempermudah pekerjaan para nelayan. 

"Nanti kalau ada investor pembuatan alat fish finder ini para SDM kita terutama para nelayan sudah siap yang penting kita siapkan dulu pengetahuan dari para nelayan-nelayan kita," ujar Irvan. (p/ab)